MOBILITAS menjadi syarat mutlak perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dengan jejaring digital dan seluler lebih luas, lebih cepat, dan lebih terjangkau, siapa pun dapat merasakan impresi dari perkembangan teknologi terkini.
Di Indonesia, yang sedang populer sekarang ini adalah jaringan seluler 3G. Jariangan sudah umum di pakai di luar negeri ataupun di dalam negeri, namun ada beberapa pelosok di Indonesia yang masih belum terjangkau jaringan super cepat 3G ini. Indonesia memang masih tertinggal jauh dalam hal penyerapan teknologi 3G dibandingkan dengan negara - negara Asia dan negara di belahan bumi lainnya hal itu terlihat belum meratanya jaringan 3G di Indonesia.
Huruf G mengacu ke kata generation (generasi), sedangkan angka yang mendahului menun-juk ke kecanggihan teknologi. Adalah Bell Labs yang mengenalkan istilah itu saat teknologi nirkabel yang dirintisnya pada kira-kira tahun 1970. Bell Labs adalah bagian dari organi sa -si riset dan pengembangan dari Alcatel-Lucent dan sebelumnya dari United States Bell System. Bell Labs bermarkas di Murray Hill. Amerika Serikat, dan memiliki fasilitas riset dan pengembangan di berbagai tempat di dunia.
Generasi pertama (1G) merupakan layanan komersial pertama mobile phone di dunia yang diperkenalkan tahun 1980-an. Akan tetapi kebutuhan transferdata yang cepat dan penambahan fitur lain membuat teknologi itu tak bertahan lama setelah teknologi global system for mobile communication (GSM) diperkenalkan sekaligus jadi tonggak kehadiran generasi kedua (2G).
Setelah 2G hadir, lompatan berikutnya tak langsung ke 3G. Ada satu tahap enerasi yang disebut 2.5G yang dibangun karena teknologi 3G - yang lebih dahulu - belum ekonomis. Jadi 2.5G adalah pengembangan dari generasi sebelumnya dengan kecepatan transfer data lebih tinggi. Secara ringkas, 2.5G adalah jembatan menuju ke 3G, yang merupakan teknologi terbaru yang lebih mantap.
Jasa layanan teknologi 3G kali pertama digelar tahun 2004. Teknologi 3G yang menggunakan sistem wide code division multiple acces (W-CDMA) menjanjikan kecepatan yang dapat menampilkan berbagai data multidimedia, seperti video phone sampai film dengan kual-itas tinggi. Dan, kini, kita mengenal teknologi 3.5G yang memiliki dua jenis teknologi, yaitu high speed downlink packet acces (HSPDA) dan high speed up-link packet acces (HSUPA) yang sering disebut teknologi 3.75 G, atau bahkan disebut teknologi 4G. Perusahaan telephone seluler pun ikut mengadopsi penggunaan jaringan 4G seperti Al-catel-Lucent. Nokia, Siemens Networks. Nortel Networks dan Ericsson.
Ada juga teknologi bernama Long Term Evolution (LTE) dan Wimax. Wimax beroperasi pada spektrum frekuensi tertentu, misalnya 2,3 gigahertz. Adapun LTE merupakan evolusi dari teknologi yang merajai dunia sekarang, yakni Global System for Mobile Communications (GSM). Sistem terakhir ini rneru- pakan sistem terbuka yang bisa beroperasi di spektrum mana saja. Dunia sudah bergerak ke LTE. Kecepatan LTE bisa mencapai 100 megabit per detik, jauh lebih cepat dibanding Wimax.
sumber : here
sumber : here